"WELCOME"


Saya ucapkan terimakasih kepada para pembaca yang telah melihat sejenak, dan membuka bLog ini serta membaca setiap entri-entrinya, walaupun masih banyak sesuatu yang lebih berharga yang dapat anda lakukan setiap detiknya. Alhamdulillah jika ada beberapa motivasi dan manfaat yang dapat diambil dari saripati bLog ini, atau sekedar membuat anda terhibur dan sedikit tertawa, maka hal itu adalah sebuah kebanggaan dan penghargaan besar untuk diri saya. Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan bLog saya ini, maka atas hal itu saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada para pembaca, karena saya juga manusia biasa, yang kadang bahagia dan tersenyum bila kebaikan memihak saya, kadang juga marah dan berontak bila ada sesuatu yang berlawanan dengan hati saya, mudah-mudahan kedewasaan dan sifat baik selalu menyelimuti hati dan pikiran kita semua. Amiin!!


Kekasihku, Betapa Bahagianya Aku di Sisimu

Ketika kehidupan dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang, terucap dalam sukma. Membisikkan kata mesra kepada orang yang kita cintai, "Kekasihku, betapa bahagianya aku disisimu." Kebahagiaan Itu menimbulkan rasa nyaman dan tenteram dan damai dalam tubuh kita. Rasa tenteram dan bahagia itu bukanlah sesuatu yang datangnya kebetulan tetapi memang dirancang dan direncanakan oleh Allah dengan sangat matang. Ketenteraman dan kebahagiaan yang terlahir karena adanya kasih sayang. Perasaan kasih sayang pada suami istri "ditiupkan" oleh Allah ke dalam hati mereka dan itulah bukti betapa Allah sangat berkuasa atas diri kita. 

Hari demi hari kita mengarungi mahligai rumah tangga, menebar warna dan semerbak harum mewangi bunga seperti kita pertama kali bertemu dengan orang kita cintai. Begitu terasa indah memandangnya saat ia tertidur, saat tersenyum, marah, tertawa dalam bahagia dan derita membalut keluarga. Terkadang begitu erat menggenggam jemari, akan tetapi tidak jarang terhempas terbawa angin dan derasnya air hujan seperti bah air yang menghantam membuat kita terpisah dan berteduh ditempat yang berbeda berhias fatamorgana. Menari bersama kunang-kunag tanpa cahaya, wajahnya tersamar, terkadang kita tidak mengenalinya lagi, dengan setulus hati kita merawat cinta dan kasih sayang sebagai sebuah anugerah dari Allah.Maka disaat kita merawat cinta dan kasih sayang yang telah ditiupkan ke dalam sanubari kita, kebahagiaan dan ketenteraman kita akan rasakan. Kitapun mengungkapkan dengan setulus hati, "Sayang, betapa bahagianya aku disisimu" tetapi sebaliknya, bila kita menodainya dengan nafsu amarah maka ketenteraman dan kebahagiaan tidak pernah terwujud. Allah telah memberikan kebun indah dengan berhias aneka warna dan harum mewangi agar kita dapat menciptakan ketenteraman dalam hidup kita. Selanjutnya kita sendirilah yang diberikan kebebasan mengambil peran dalam upaya meraih ketenteraman tersebut dengan jalan merawat dan tidak menciderai rasa cinta serta kasih sayang. Disaat kita merawat seringkali tangan kita terluka terkena duri. Kalau kita mengerti, kita tidak akan mengeluh disaat kita merawat cinta dan kasih sayang rumah tangga kita sebab kasih sayang Allah menguatkan kita melalui duri-duri tajam kehidupan, semua itu mengajarkan kita dan melatih kesabaran kita untuk tetap kuat dan kokoh dalam menghadapi masalah.--"Dan diantara tanda-tanda kebesaranNya ialah Dia menciptakan pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan Dia jadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. ar-Ruum : 21).

Mengatasi Proses Kesedihan

Sumber dari penderitaan manusia adalah kehilangan. Kehilangan harta, kehilangan orang yang dicintai dan kehilangan harapan. Setiap orang yang hidup dalam perkawinan, haruslah mempersiapkan diri, pada suatu hari akan meninggalkan atau ditinggalkan oleh pasangan hidupnya karena kematian atau perceraian. Tidak ada orang yang pernah menginginkan kehilangan orang yang dicintai, apa lagi orang itu adalah pasangan hidupnya dalam mengarungi bahtera rumah tangga karena kehilangan karena kematian atau perceraian merupakan pengalaman paling menghancurkan dan meremukkan hati yang paling dalam. Pola kehidupan berubah secara drastis dan mendadak, atau secara tiba-tiba yang membuat hidup terguncang hebat. kehilangan orang yang dicintai menimbulkan rasa sakit dan kesedihan.


Perasaan sedih menyebabkan seseorang menjadi lupa diri, Dihadapan siapapun yang ia jumpai menangis dan lupa merawat diri karena terlalu banyak menangis dan tak terurus. Ada juga yang sampai jatuh pingsan atau kemarahan. Begitu banyak kenangan yang indah dan juga kenangan pahit. kenangan tidak selalu sesuatu yang buruk, banyak sekali kenangan yang manis terpatri dalam hati orang yang ditinggalkannya. Sekalipun kenangan manis itu menimbulkan perasaan luka yang dalam, justru kenangan itu sangat bermanfaat dalam proses penyembuhan, karena akrab dengan kenyataan yang terjadi merupakan sesuatu yang penting. Tanpa mengenal dengan apa yang telah terjadi pada masa lalu bagaimana anda dapat mengenal diri anda sendiri? Bagaimana mungkin anda memperbaiki kekurangan dan memanfaatkan kelebihan yang ada pada diri anda jika anda tidak mengetahui sejauh mana kekurangan dan kelebihan anda? Maka dari itu anda tidak perlu khawatir jika kenangan apapun tetap membuat anda teringat.Berikutnya, mengingat masa lalu, melihat kebelakang, menyentuh kenangan masa silam, mungkin membuat anda terluka, marah, kecewa, dendam, terharu bangga, penuh kerinduan, tenteram dan penuh cinta serta kasih sayang kemudian anda sedih karena kenyataaan sekarang sudah berbeda. Masih banyak perasaan lain yang membayangi seseorang setiap mengingat peristiwa masa lalu. Semua itu sama sekali bukanlah sesuatu yang salah. Dalam ingatan seseorang selalu tersimpan semua memori atau kenangan mengenai peristiwa yang dialaminya. Tersimpan kesan kenyataan dan berbagai jenis perasaan. Apabila digunakan sebagai kekuatan untuk menatap masa dengan yang lebih baik maka kenangan itu sangat bermanfaat dan yang paling penting, datang dan mendekatkan diri kepada Allah. Curhatlah kepadaNya, Tumpahkan segala isi hati anda dengan mengurai perasaan duka, kecewa, luka perih dihati, ketidakberdayaan, kesedihan, kekecewaan dan harapan. perasaan anda menjadi ringan, tenteram dan tenang karena hanya Allahlah yang mampu mengubah hidup anda yang pahit menjadi manis, penderitaan menjadi kebahagiaan."Dan sungguh akan Kami beri cobaan kepadaMu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan 'Inna lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun' . (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya kami kembali). Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk."(QS. al-Baqarah : 155-157).

Penghasilan Berkah, Hidup Menjadi Bahagia

Kehidupan selama berumah tangga selalu saja menghadapi masalah. Diawal pernikahan dengan pekerjaan yang tetap gaji cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga sementara istri juga bekerja. Guncangan hebat itu terjadi, ia kehilangan pekerjaan justru disaat istrinya tengah mengandung. Sampai istri juga harus berhenti bekerja ditengah hamil tua. Ditengah himpitan hidup yang begitu menekan kuat, ia mencoba untuk merintis usaha. Sekalipun omzetnya tidak besar sudah mendapatkan order. Setelah beberapa bulan usahanya berjalan namun yang dirasakan penghasilannya tidak berkah, selalu habis begitu saja. Sang istri mengingatkan agar tidak terlalu mencintai dunia sehingga melupakan ibadah sholat dan shodaqoh. Peringatan istri membuat hatinya bergetar, membuat bulu kuduknya merinding, teringat hampir saja dirinya tertipu, nyaris usahanya gulung tikar. "Astaghfirullahal adzim" tuturnya lirih.


Dengan tekadnya yang mantap, bersama istri mengunjungi Rumah Amalia, ia dan istri bershodaqoh sebagai rasa cinta dan meraih keridhaan Allah. Sesampai di rumah istrinya tersenyum dan mengatakan, "Makasih ya Mas, aku bahagia Mas sudah mau menjalankan sholat dan menunaikan shodaqoh," Wajah istrinya terlihat bahagia, ia merakasan ketenangan yang luar biasa dalam kepasrahan. Sejak itu ia berjanji bahwa hidupnya tidak akan pernah menyia-nyiakan istri dan anak-anaknya serta hidup lebih berguna bagi orang lain. Ditengah kebahagiaan itu terdengar dering hapenya. Suara diujung hapenya mengabarkan penawaran diterima bahkan barang yang belum dikirim, biaya transaksi pembelian sudah ditransfer, dengan spontan ia bersama istrinya sujud syukur, merasakan betapa dahsyatnya kekuatan shodaqoh. Dari kehilangan pekerjaan, usahanya yang hampir gulung tikar, istrinya jatuh sakit hampir saja membuat dirinya terpuruk dan kini telah menemukan jalan kebahagiaan bersama istri dan anak-anaknya. "Saya dulu, hidup terlalu mengejar dunia. Apapun rizki yang saya terima tidak pernah disyukuri sehingga rizki itu menjadi tidak berkah. Tidak pernah sholat, apa lagi bershodaqoh yang saya anggap hanyalah perbuatan sia-sia." ucapnya. "Sekarang, Masya Allah..saya menemukan keberkahan pada rizki yang saya terima. Sekalipun penghasilan banyak dan pengeluaran juga banyak tapi anak-anak saya sehat, istrinya makin sayang ama suami dan anak-anak dan yang paling penting membuat kami sekeluarga semakin dengan kepada Allah." Itulah kebahagiaan yang dirasakan olehnya pengasilan yang berkah dan keluarga bahagia."Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya." (HR. al-Bani dalam Jami as-Saghir : 6708).

Cinta Itu Memaafkan

Badai itu datang waktu perusahaan suaminya bekerja gulung tikar akhirnya suaminya mengajukan pensiun dini karena masih muda dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan sesuai bidangnya. Setiap kali mendapatkan pekerjaan, selalu saja berhenti dan berpindah ke perusahaan lain karena dengan alasan kurang nyaman. Sebagai istri, dirinya selalu mengingatkan agar "istiqomah" dalam mencari nafkah, tidak mudah pindah-pindah ke perusahaan lain. Sifatnya yang mudah tersinggung ternyata ikut mempengaruhi kinerjanya. Kalau ada sesuatu yang tidak ia sukai , baru beberapa bulan bekerja, suaminya lantas mengundurkan diri. Sifat keras dan mudah tersinggung itulah yang selalu saja memicu pertengkaran.


Perjalanan kehidupan bahtera rumah tangganya selalu saja dipenuhi dengan pertengkaran demi pertengkaran, namun tak selama kondisi pertahanan batinnya kokoh untuk bisa menerima perlakuan suaminya. Seringkali dibentak membuat tubuh dan batin gemetar. Selama lebih dua belas tahun pernikahannya beberapa kali sempat melontarkan kata meminta cerai. Bahkan ketika orang tua tahu akan hal itu, sempat memperingatkan padanya agar untuk memikirkan dengan matang. Suaminya tidak pernah menanggapi ucapannya. Sampai kemudian terjadi pertengkaran hebat. Ditengah masing-masing ego menguat, suaminya memutuskan untuk menerima keputusan dirinya untuk berpisah, membuat air matanya mengalir. Isak Tangis tak mampu ditahannya. Anaknya semata wayang berlari, memeluknya. Menangis dipangkuan ibunya. Matanya seolah mengatakan, "Jangan tinggalkan ayah, Mah."Di Rumah Amalia Ia duduk terdiam beberapa saat lama, dalam kesedirian merenungkan apa yang sebenarnya terjadi. Hari itu beliau berkenan bershodaqoh untuk Rumah Amalia dengan harapan agar Allah berkenan memberikan kekuatan dan kesabaran untuk bisa memaafkan serta keluarganya bisa utuh kembali. Begitu pulang sampai di Rumah, suami dan putrinya sudah menunggu. Sang suami memeluk dirinya dan meminta maaf atas perlakuannya selama ini. Sementara anaknya memegang tangannya. Keajaiban itu terjadi. Doa dan harapannya terkabul, keluarganya utuh kembali, begitu terasa indah dan membahagiakan. Suaminya menunjukan perubahan ke arah yang lebih baik, bisa mengendalikan emosinya dan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Sebagai seorang istri, dirinya telah menemukan makna cinta dengan memaafkan, seperti sekuntum bunga yang menebarkan keharumannya kepada orang yang telah melukai hatinya untuk menggapai cinta yang hakiki yaitu cintanya kepada Allah."Seorang suami apabila memandang istrinya dg kasih sayang & istripun memandang dg kasih sayang maka Allah memandang keduanya dg pandangan kasih sayang. Bila suami memegang telapak tangan istrinya maka dosa-dosa keduanya berguguran dari celah jari-jari tangan keduanya" (HR. Rafi'i).

Penangkal Bencana Dalam Keluarga


Badai ujian dan cobaan dalam kehidupan rumah tangga bisa hadir kapanpun dan dimanapun tanpa peduli kita siap atau tidak, datang begitu tiba-tiba dan mendadak, terkadang membuat kita terhenyak dan terpuruk. Berbagai problem kehidupan rumah tangga selalu saja datang silih berganti. Dari sakit, konflik rumah tangga seolah tiada henti, anak yang dengan berbagai dinamika problem sosial. Tetangga dengan latar belakang karakter yang berbeda, tidak mudah untuk bersosialisasi. Ada tip dalam menghadapi bencana agar kita selamat. Sebagaimana Sabda Rasulullah, "Ujian yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak dan tetangganya bisa dihapus dengan puasa, sholat, shodaqoh dan amar ma'ruf nahi Mungkar (HR. Bukhari & Muslim)


Rasululullah mengajarkan kita untuk menggunakan empat senjata yang ampuh dan berguna bagi kita untuk menghadapi bencana yaitu dengan puasa, sholat, shodaqoh dan amar ma'ruf nahi mungkar. Menurut Ibnu Qayyim dalam Kitabnya "al-Wabilush Shayyib" menjelaskan bahwa shodaqoh bisa memberikan pengaruh yang menakjubkan untuk menolak bala' atau bencana karena Allah akan menghilangkan berbagai bencana dengan shodaqoh. Demikian halnya dengan puasa, sholat dan amar ma'ruf nahi mungkar juga merupakan senjata kita untuk melindungi keluarga kita dari bencana. Tentunya kita tidak akan pernah tahu kapan bencana itu datang dan begitu terhempas oleh bencana yang membuat kita jatuh terpuruk. Seolah semuanya terasa sempit, menyesakkan di dada, napaspun menjadi susah.Itulah sebabnya, jika keluarga anda terbelit problem dan masalah, upaya telah dilakukan. Ingatlah bahwa solusi dan penyelesaian ada ditangan Allah. Maka datanglah kepada Allah, adukan semua problem yang anda hadapi kepadaNya. Berserah dirilah kepada Allah dengan melakukan puasa, sholat, shodaqoh dan amar ma'ruf nahi mungkar. Bila Allah menghendaki untuk mengangkat bencana itu dari keluarga anda maka seketika itu juga seberat apapun masalahnya akan teratasi. Sebagaimana Nabi Ibrahim ketika Raja Namrud dilempar ke dalam kobaran api, Allahpun menjadikan api yang panas berubah dingin dan Nabi Ibrahim tidak terbakar sedikitpun. Begitulah cara Allah yang menyelamatkan hambaNya dari bencana dengan KekuasaanNya. Seberat apapun masalah anda maka datanglah kepada Allah dan Allah akan merubah penderitaan anda menjadi kebahagiaan.

Memilih Pasangan Mewujudkan Keluarga Bahagia


Di dalam membangun keluarga sakinah, salah satu upaya yang paling penting adalah memilih pasangan yang tepat. Lantas bagaimana caranya memilih pasangan untuk menuju keluarga sakinah? Di dalam memilih pasangan, ada peranan rasa dan ada peranan ilmu. Perasaan cocok sering lebih 'benar' dibanding pertimbangan ilmiah Jika seorang wanita dalam pertemuan pertama dengan seorang lelaki langsung merasa bahwa lelaki itu terasa sreg untuk menjadi suami, meski ia belum mengetahui secara detail siapa identitas si lelaki itu, biasanya faktor perasaan sreg itu akan menjadi faktor dominan dalam mempertimbangkan. Sudah barang tentu ada orang yang tertipu oleh hallo efec, yakni langsung tertarik oleh penampilan, padahal sebenarnya penampilan palsu.



Sementara itu argumen rasional berdasar data lengkap tentang berbagai segi dari karakteristik lelaki atau perempuan, mungkin dapat memuaskan logika, tetapi mungkin terasa kering, karena pernikahan bukan semata masalah logika, tetapi justeru lebih merupakan masalah perasaan. Ada pasangan suami isteri yang dari segi infrastruktur logis (misalnya keduanya ganteng dan cantik, usia sebaya, rumah tempat tinggalnya bagus, penghasilan mencukupi, kelengkapan hidup lengkap) mestinya bahagia, tetapi pasangan itu justru melewati hari-harinya dengan suasana kering dan membosankan, karena hubunganya lebih bersifat formal dibanding rasa. Perasaan sreg dan cocok akan dapat mendistorsi berbagai kekurangan, sehingga meski mereka hidup dalam kesahajaan, tetapi mereka kaya dengan perasaan, sehingga mereka dapat merasa ramai dalam keberduaan, merasa meriah dalam kesunyian malam, merasa ringan dalam memikul beban, merasa sebentar dalam mengarungi perjalanan panjang. Mereka sudah melewati usia 40 tahun perkawinan, tetapi serasa masih pengantin baru.Agama adalah tuntunan hidup kita, oleh karena itu tuntunannya juga sejalan dengan fikiran (logika) dan perasaan secara umum. kita diciptakan Allah dengan dilengkapi fitrah kecenderungan (syahwat) yang bersifat universal seperti yang disebut dalam al Quran. 'Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita2, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga) Q/3:14)Adalah manusiawi jika kita tertarik kepada lawan jenis, bangga memiliki anak-anak yang banyak dan sukses, senang memiliki benda-benda berharga, kendaraan bagus , kebun luas dan binatang ternak. Kita secara manusiawi menyukai kenikmatan, kebanggaan dan kenyamanan. Sepanjang syahwatnya ditunaikan secara benar dan syah (halal) maka ia bisa menjadi sesuatu yang dipandang ibadah, atau sekurangnya mubah, tidak haram. Jika lelaki menginginkan memiliki isteri yang cantik dan kaya, atau seorang wanita menginginkan memiliki suami yang ganteng dan kaya, maka syahwat seperti itu adalah syahwat yang wajar dan sah karena hal itu merupakan fitrah yang dilekatkan Allah kepada kita. Akan tetapi kita juga memiliki hawa disamping syahwat. Hawa atau yang dalam bahasa Indonesia disebut hawa nafsu adalah dorongan (syahwat) kepada sesuatu yang bersifat rendah, segera, dan tidak menghiraukan nilai-nilai moral, atau apa yang dalam teori Freud disebut id, yakni aspek hewani dari manusia, dari struktur id, ego dan superego (hewani, akali dan moral). Jika orang dalam memilih lebih depangaruhi oleh hawa, maka kecenderunganya adalah pada kenikmatan segera atau bahkan kenikmatan sesaat, bukan pada kebahagiaan abadi. Jika orang dalam memilih lebih dipengaruhi oleh tuntunan nurani dan agama, maka pertimbangannnya lebih pada memilih kebahagiaan abadi, meski untuk itu sudah terbayang harus melampaui terlebih dahulu fase-fase kesabaran dalam menghadapi kesulitan dan kepahitan hidup. Agama, seperti yang dianjurkan oleh Nabi memberikan tuntunan dalam memilih pasangan. Ada empat pertimbangan yang secara sosial selalu diperhatikan pada calon pasangan yang akan dipilih, yaitu harta, keturunan , kecantikan, keturunan dan agama. Artinya, Pasangan itu dinikahi karena empat pertimbangan, kekayaannya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya. Pilihlah pasangan karena agamanya niscaya kalian beruntung. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Membayangkan Pasangan Yang Sempurna

Allah telah memberikan modal dasar agar kita dapat membangun keluarga kita menjadi keluarga sakinah, yaitu ditiupkannya rasa kasih dan sayang. Selanjutnya kita sendirilah yang memupuk dan merawat kasih dan sayang itu agar tidak menciderai perjalanan dalam membina rumah tangga. Salah satu yang dapat membuat kasih sayang suami istri menjadi terkoyak adalah 'bayangan kesempurnaan pada pasangan.' Ada ungkapan 'dimana tak ada cinta yang mendalam, takkan ada kekecewaan yang mendalam.' Begitulah masa sebelum ijab kabul dilangsungkan atau saat awal pernikahan, ketika cinta hadir memenuhi ruang hati, suami atau istri memandang pasangan hidupnya begitu teramat sempurna, tanpa noda & cela karena kita tenggelam dalam bayangan indah bukan apa yang sebenarnya kita lihat sebuah kenyataan yang ada didepan mata kita. 

Seiring waktu noda dan cela nampak terlihat, api cinta mulai meredup, masing2 pasangan tak menyadari kondisi yang tengah dialaminya. Kesempurnaan pasangan tetap menjadi fokus keinginan. Tenggelam dalam bayangan indah. Terbuai dalam impian. Padahal diawal pernikahanpun pasangan kita memang tidaklah sempurna, karena memang tidak ada manusia yang sempurna. Dalam pengertian, pasangan kita bukanlah sosok yang bisa memenuhi semua apa yang kita inginkan. Jadi, akar permasalahannya adalah bukan penurunan kualitas kesempurnaan pasangan kita tetapi rasa cinta yang tidak lagi menggebu seperti dulu. Karena itulah, berharap pasangan yang sempurna hanya akan membuat kasih sayang yang sudah terjalin menjadi terkoyak. Ketika kita menuntut pasangan hidup kita untuk sempurna maka nampak adalah berbagai ketidaksempurnaan ada didepan mata kita.

Ada nasehat yang baik dari Imam Syafii bila kita berharap pasangan yang sempurna, 'Jika kita membayangkan pasangan yang sempurna tetapi kita menikah dengan pasangan yang tidak sempurna dan kita berharap kesempurnaan, maka pilihannya hanya ada dua. Pertama, hapuskan saja bayangan kesempurnaan itu dan terimalah pasangan kita sebagaimana adanya atau campakkanlah pasangan anda dan terimalah bayangan kesempurnaan itu sebagai pasangan hidup anda.'

'Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir' (QS. Ruum :21).

Terima Kasih Sayang...

Perempuan muda itu duduk terdiam membisu, Air matanya mengalir dipipinya ranum memerah. Dirinya tidak pernah menyangka suaminya mengucapkan kata-kata yang begitu lembut ditelinganya "Terima kasih sayang.." Sejuta bunga menebarkan semerbak harum mewangi seolah ditaman bunga. Laki-laki yang ada didepannya sosok suami yang telah mendampingi hidupnya. Ia begitu menghormatinya. Ia merasa bukanlah perempuan yang cukup pantas untuk sang suami, tidak cantik, tidak cerdas. Namun perempuan sederhana dan biasa saja, tidak istimewa. Namun berbeda dengan suaminya selain wajahnya yang menarik, baik, cerdas dan santunan mempesona bagi dirinya juga setiap perempuan yang pernah mengenalnya. 



Setelah sekian lama pernikahan dan memiliki seorang anak, belum pernah terucap kata mesra dari bibir suaminya. Dirinya sangat berharap mendengarkan suara dan kata-kata romantis itu. Sebenarnya sebagai seorang istri, dirinya tidak pernah meragukan cintanya. Semua wujud cinta dan kasih sayang diwujudkan dalam segalanya. Tapi entah kenapa dirinya merasa ada yang kurang. Semua pikiran jelek itu ditepisnya. Sampai pagi itu sebelum suaminya berangkat ke kerja. Terdengar bisikan kata mesra itu. "Terima kasih sayang.." Bisikan itu begitu lembut seolah membawanya terbang ke awan. Entah kenapa dia malah bertanya, "Terima kasih untuk apa Mas?" Suaminya tersenyum mendengarkan pertanyaan sang istri, "Untuk cintamu selama ini, aku mengagumimu." Dalam diam duduk membisu. Air matanya mengalir dipipinya ranum memerah. Kata-kata itu terasa sebagai hadiah terindah dalam hidupnya dari orang yang sangat dicintainya.

Rasulullah mengingatkan kita bahwa "Tidaklah bersyukur kepada Allah, bila seseorang tidak berterima kasih atas kebaikan sesamanya." (HR. Ahmad, at-Tirmidzi & Abu Dawud). Sungguh sepatutnya kita mampu menghargai kepada pasangan hidup kita, penghargaan itu tidak harus berupa pemberian materi, berharga mahal yang justru terasa kering dari sentuhan hati maupun ungkapan tulus. Penghargaan yang terindah adalah menyampaikan membisikkan kata mesra padanya. Ungkapan setulus hati penuh dengan rasa cinta dan kasih sayang merupakan wujud yang tak ternilai harganya sehingga kita selalu mampu memupuk keluarga dengan kehangatan dan kemesraan. Lantas sudahkah anda hari ini mengucapkan kata mesra kepada pasangan hidup anda? "Terima kasih sayang atas cintamu selama ini."

Cinta Yang Suci


Cinta yang suci begitu indah dan mempesona. Apabila orang yang kita cintai jatuh terpuruk melakukan kesalahan kemudian kita mampu memaafkan, menguatkan dan memberikan semangat untuk menjaga diri agar tidak terperosok pada lubang yang sama, karena kekuatan cinta sanggup memulihkan orang yang kita cintai dari keterpurukan. Cinta yang sanggup memulihkan apabila dilandasi dengan kekuatan cinta yang hanya berharap menggapai keridhaan Allah. Itulah yang terjadi pada seorang ibu, siang itu bagai tersambar petir hatinya terasa perih, tubuhnya lemas, dihempas gelombang kehidupan, dunianya seolah runtuh, bagaimana mungkin, pernikahan yang dibina belum genap tiga tahun dengan bayi mungilnya, tiba-tiba

Ya Allah, Mengapa Ini Harus Terjadi?

"Ya Allah, Mengapa ini harus terjadi?" Tutur kata yang lemah dalam doa. Anda tidak akan pernah mampu melawan setiap bencana, menaklukkan setiap derita, dan mencegah setiap malapetaka dengan kekuatan anda sendiri. Sebab anda adalah makhluk yang lemah. Anda hanya akan mampu menghadapi semua itu dengan baik hanya bila memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jika tidak demikian, jalan keluar mana lagi yang hendak anda tempuh? Ditengah lemah tak berdaya dalam menghadapi cobaan dan ujian kehidupan ini. "Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang yang beriman." (QS. al-Ma'idah : 23).

Teman, Jika anda ketakutan, banyak problem, sumber penghidupan yang sedang kering, guncangan dalam keluarga, khawatir perlakuan terhadap orang yang dzalim, cemas akan datangnya bencana maka bertawakallah kepada Allah Maha Pemilik Kekuatan Jadikanlah kalimat "Hasbunallah wa ni'mal wakil" artinya, Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia sebaik-baiknya pelindung QS. Ali Imran :173, sebagai dzikir yang selalu menyelimuti anda, perih dan terluka dihati anda akan berubah menjadi kebahagiaan.
Jika seorang hamba tidak mempunyai keinginan apapun kecuali Allah maka Allah akan memikul seluruh keperluannya. Allah memberikan semua yang menjadi keinginannya. Mengosongkan hatinya untuk cinta kepadaNya. Menjadikan lisannya berdzikir kepadaNya, menjadikan semua anggota tubuhnya memenuhi ketaatan padaNya maka itulah kebahagiaan yang hakiki seorang hamba bersama Kasih Sayang Allah.

Cinta Itu Kesabaran

Cinta itu kesabaran, karena kita mudah terluka justru oleh orang yang kita cintai. Semakin besar cinta kita padanya semakin terasa perih dan terluka hati kita akibat perbuatannya. Semakin besar luka dan derita maka semakin besar kekuatan dan kesabaran yang anda butuhkan. Luka perih itu juga terjadi pada seorang ibu, suaminya bukanlah imam yang baik di dalam keluarga. Tidak pernah sholat lima waktu dan kegemaran minum-minuman keras hampir menjadi kebiasaan. Ditengah kondisi itu tidak membuatnya menyerah. Semakin membuat dirinya lebih mendekatkan diri kepada Allah. Anak-anaknya dibimbing dijalan Allah. Sekalipun tidak mudah, tidak membuatnya menyerah. 'Allah Maha Pengasih, akan membukakan pintu hati suamiku,' Itulah yang selalu terucap di dalam hatinya. Banyak orang-orang disekitarnya yang menganjurkan untuk meninggalkan saja suami seperti itu, tidak pantas menjadi kepala rumah tangga apalagi istri sebaik dirinya. Istri yang setia itu memilih tetap tegar dan bersikukuh untuk menjaga dan merawat suami dan anak-anaknya.

Sebagai seorang istri menyadari semakin dalam cintanya pada suami maka semakin perih luka dihatinya, namun luka itu juga mengajarkan tentang ketulusan dan pengorbanan demi kebahagiaan orang yang dicintai, karena cinta yang hakiki bukan dilewati dengan pujian, cinta yang hakiki justru diuji dengan berbagai peristiwa yang menyakitkan yang membuat hatinya terluka. Allah membentuk dan melatih melalui luka itu, bukan pada seberapa besar luka itu tetapi seberapa besar cinta yang dimiliki untuk menjalani luka itu. Kalau cintanya kecil, luka kecilpun menjadi beban yang berat. Namun dirinya memiliki kekuatan cinta yang besar, luka sebesar apapun maka dirinya mampu menanggung luka dan derita yang dialaminya untuk meraih keridhaan Allah.

Ditengah luka dan derita yang ditanggungnya, beliau datang & bershodaqoh di Rumah Amalia dengan harapan shodaqohnya menjadi jalan untuk meraih keridhaan Allah agar berkenan membukakan pintu hati suaminya. Sampai suatu hari sang suami jatuh sakit dan harus masuk rumah sakit karena menderita sakit lever yang dideritanya cukup parah harus segera dioperasi, dalam kondisi yang mencekam itu membukakan hati suaminya, sebuah kesadaran untuk menuju jalan Allah yang selama ini diabaikannya. Air matanya mengalir mendengar suara suaminya yang terus menerus beristighfar ditengah terbaring lemah pasca operasi. Doa dan perjuangan yang dilakukan telah membuahkan hasil. Suaminya telah kembali menjadi imam di dalam rumah tangga, membimbing istri dan anak-anaknya di jalan yang diridhai oleh Allah.

Air Mata Adalah Mutiara

Segala kesedihan, penderitaan dan kepedihan yang anda rasakan adalah wujud pemberian dari Allah, karena segala cobaan dan ujian berarti anda masih disayang oleh Allah, dengan diberikannya sakit dan penderitaan Allah ingin mengampuni dosa-dosa anda yang telah lalu. Dengan cobaan dan musibah itu Allah ingin menambah nikmat dan pahala untuk anda. "Tidaklah seorang Muslim menderita karena kesedihan, kedukaan, kesusahan, kepayahan, penyakit dan gangguan duri yang menusuk tubuhnya kecuali dengan itu Allah mengampuni dosa-dosanya" (HR. Bukhari).

Jika anda mengerti bahwa semua kesedihan akan mudah dihadapi dengan hati berserah, jika anda menerimanya maka semua air mata yang telah anda teteskan akan berubah menjadi mutiara-mutiara kebahagiaan di dalam hidup ini dan berkilau kelak dikehidupan akhirat. "Janganlah kamu bersikap lemah & jangan pula kamu bersedih hati. Padahal kamulah orang2 yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang2 yg beriman." (QS. Ali-Imran : 139)



Subhanallah, sungguh indahnya bila merenungkan firman Allah diatas ini, Allah mengajarkan kepada kita agar menjadi orang yang benar-benar beriman adalah orang yang tinggi derajatnya, orang yang kokoh dan kuat dalam menghadapi berbagai kesulitan, sakit dan derita. Kekokohannya itu yang mampu untuk menanggung derita sehingga tidak membuatnya bersedih karena Allah telah membuat semua sakit, sedih dan derita anda menjadi bahagia.

Lailatul Qadar

Diantara keutamaan Ramadhan adalah adanya suatu malam yang disebut lailatul qadar. Secara harfiah, lailat al qadar artinya adalah malam penentuan, artinya pada malam itu ada satu keputusan sangat penting yang sangat menguntungkan bagi orang yang memperolehnya. Menurut al Quran, lailatul qadar berbobot setara dengan seribu bulan, bahkan lebih (khoirun min alfi syahr). Digambarkan bahwa pada malam itu aktifitas alam malakut sungguh luar biasa sibuknya, karena pada malam itu malaikat hilir mudik turun naik, naik ke langit membawa doa dan harapan manusia dan turun ke bumi menyampaikan keputusan Allah menyangkut berbagai perkara (min kulli amr). Digambarkan bahwa suasana super istimewa itu berlangsung pada malam itu sejak Isya hingga fajar terbit (salamun hiya hatta matla` al fajr).

Kapan malam itu terjadi ? Segala sesuatu yang bermakna tinggi pasti tidak sederhana. Ia tidak berada di tempat terbuka, tetapi tersembunyi di tempat yang pelik, oleh karena itu hanya orang yang tabah dan kuat serta sungguh-sunggguh sajalah yang berpeluang memperolehnya. Menurut sebuah hadis Nabi, lailatul qadar memang berada dalam salah satu dari 30 malam Ramadhan. Ketika didesak oleh para sahabat, Nabi menyebut waktu yakni pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan (`asyr al ‘awakhir). Ketika didesak lagi Nabi menyebut waktu , yakni sekitar malam 27, 29 atau bahkan malam Idul Fitri. Apa maknanya ? artinya jika orang ingin meraih keutamaan, ia tidak boleh asal-asalan, atau mengambil jalan pintas, tetapi harus serius dari awal pekerjaan hingga akhir. Orang tidak bisa berspekulasi kita tidak usah puasa dan tarawih pada awal bulan Ramadhan, tetapi cukuplah kita sungguh-sungguh pada malam-malam ganjil di akhir bulan, khususnya malam 27, 29 dan malam Id. Bukankah lailatul qadar setara dengan seribu bulan ? Apalah artinya tidak puasa duapuluh hari pertama, kan tertutup oleh pahala lailatul qadar ?



Ibadah mengandung arti tunduk, patuh, hormat dan tahu diri, bukan akal-akalan, karena kita berhadapan dengan Allah Yang Maha Mengetahui. Ibadah itu bukan hanya pekerjaan fisik, tetapi lebih pada pekerjaan hati dan hati nurani. Khusyuknya salat misalnya tidak terjadi setiap kita menginginkan, tetapi ia merupakan buah dari ibadah yang sudah lama dikerjakan. Mengerjakan salat bisa dilakukan dadakan, tetapi mendirikan salat (iqam as salat) hanya bisa dilakukan setelah lama mengerjakannya secara konsisten. Dari konsistensi itulah terbangun suasana batin, dan dari suasana batin itulah lahir kekhusyu’an. Dari hadis Nabi dapat difahami, bahwa nikmatnya salat khusyu’ setara dengan nikmatnya bermesraan dengan wanita yang kita cintai, indah, lembut tapi bergelora, terkadang menangis. Demikian juga ibadah puasa, sekedar tidak makan minum adalah mudah,, tetapi berpuasa dari semua hal yang tidak pantas membutuhkan pengalaman dan konsistensi. Lailat al qadar adalah anugerah Allah, dan hanya orang yang layak yang dapat memperolehnya. Mereka adalah orang yang sejak awal berpuasa dengan semangat kepatuhan, kecintaan dan tahu diri. Ia bukan hanya berpuasa dari makanan, tetapi semua anggauta badanya ikut puasa dari semua yang tidak sepantasnya dikerjakan.. Kesungguhan dan konsistensi berpuasa dan didukung oleh ibadah lainnya selama duapuluh hari pertama, insya Allah bisa membawa suasana batin pelakunya pada kebersihan jiwa yang siap menerima anugerah lailat al qadar. Itulah maka lailat al qadar diisyaratkan turun pada akhir bulan Ramadhan. Wallohu a`lam bissawab.

Waspadalah! Nyeri Lambung Anda

Ditengah kesibukan bersilaturahmi lebaran atau mudik ke kampung halaman dan setelah berpuasa selama dibulan suci ramadhan, terkadang kita mengalami gangguan nyeri dilambung. Nyeri lambung atau 'dispepsia' sebaiknya tidak diremehkan. Segeralah periksakan ke dokter bila hal itu terjadi berulang-ulang. Nyeri lambung adalah gangguan pencernaan yang mengenai saluran cerna bagian atas, termasuk diantaranya perasaan tidak enak atau nyeri pada ulu hati atau disebut 'epigastrium' mungkin juga bagian tulang belakang dada atau yang disebut 'retrosternum' Rasa panas seperti terbakar pada ulu hati dan rasa mual serta muntah tanpa adanya keadaan patologis pada organ. Prevalensi dispepsia bervariasi untuk berbagai penelitian tergantung definisi, kriteria yang berguna.

Telah lama riset secara akademik yang menghubungkan peristiwa mental dengan gangguan tubuh tetapi masih sedikit data yang menyokong observasi itu. Teori Freud, dalam histeria konversi mengatakan gejala somatik adalah simbol ekspresi konflik di dalam diri seseorang. Sementara Weiss dan English menyebutkan gejala psikosomatik terjadi pada organ oleh sistem syaraf otonom dalam keadaan fisiologis ini disertai konflik yang ditekan di alam bawah sadar dan adanya faktor predsposisi dari konstitusi fisik yang diturunkan secara genetik. Misalnya diare dan muntaber diartikan sebagai membersihkan diri dari perasaan berdosa, asma sebagai 'symbolic crying' sedangkan nyeri lambung merupakan wujud gangguan cemas menyeluruh. 
Lantas bagaimana untuk menyembuhkan nyeri lambung? Bagi anda yang menderita maag, bila dokter tidak menemukan adanya gangguan fisik, maka erat kaitannya dengan emosi anda. Biasanya yang terjadi adalah sering memendam marah, kekecewaan, kesedihan dan juga perasaan berdosa. Sebaiknya lakukanlah sholat lima waktu dengan tepat waktu dan juga diimbangi dengan berdzikir setiap saat seperti dengan memperbanyak hamdalah atau 'alhamdulilah' karena sholat dan dzikir adalah relaksasi untuk menurunkan kadar andrenalin sehingga pengeluaran asam lambung berkurang. Sholat dan dzikir juga baik untuk menghindari ketergantungan obat. Yang paling penting bagi anda yang menderita nyeri lambung adalah belajarlah untuk menerima apapun yang telah terjadi dan mensyukuri hidup ini sebagai wujud kasih sayang Allah kepada kita. Insya Allah, menyembuhkan nyeri lambung anda.
'Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.' (QS. al-Baqarah : 153).

Cintanya Tak Seindah Impian

Cintanya tak seindah impian, membuatnya terluka perih. Air matanya telah mengering. Sebagai seorang istri, hatinya terpukul ketika mengetahui suaminya memiliki cinta pada perempuan yang lain. Meskipun suaminya menyadari kesalahan dan telah bertaubat serta meminta maaf namun rasa perih terluka, marah dan kecewa masih berkecamuk dihatinya. Itulah sebabnya rumah tangga yang dibina seperti api dalam sekam. Terlihat harmonis dari luar, tetapi di dalam berlangsung perang dingin. 

"Setiap teringat penyelewengannya, hati saya bagai tersayat perih. Bila dia tersenyum, saya membayangkan senyuman itu dilontarkan untuk perempuan lain. Setiap dia membelai, saya terbayang suami saya membelai perempuan lain, Emosi saya tertahan dan setiap saat meledak." tuturnya ditengah rasa sakit hati yang terluka. Ditengah kegalauan, dirinya berkenan bershodaqoh ke Rumah Amalia, memohon kepada Allah agar diberikan ketenangan hati. Allah menjawabnya, tiba-tiba dirinya merasa bersyukur bahwa cobaan untuk keluarganya datang dari sang suami sehingga bila dia memaafkan bukan hanya keluarga yang menjadi utuh tetapi dia juga mendapatkan pahala.

Dirinya teringat bagaimana Rasulullah yang begitu mulia, mau memaafkan kesalahan orang lain. Keikhlasannya untuk memaafkan dan menerima ketetapan Allah, tiada cobaan yang diberikanNya melainkan untuk kebaikan baginya dan keluarganya. Serta tidak ada cobaan yang diberikan oleh Allah yang tak akan sanggup dijalaninya. Akhirnya hubungan dirinya dan suaminya telah pulih kembali, sebagai seorang istri, dia bersyukur bahwa Allah telah memberikan petunjuk pada suaminya sehingga menyadari kesalahannya dan mau bertaubat.

"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan kebaikan serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh" (QS. an-Nur :22).

Jeritan Hati Seorang Suami

Jeritan hati seorang suami membuat air matanya mengalir deras membasahi baju dengan penuh kesabaran duduk dipembaringan menemani istrinya yang sedang sakit keras. sampai kemudian sang istri menghembuskan napas terakhirnya. Mencintai dengan setulus hati pada istri telah menjadi komitmen, ketika dirinya didera ketakutan hidup sendiri telah menghantui dirinya sejak lama. Ia berusaha mempersiapkan diri dan selalu berusaha melayani istri dengan baik karena menderita sakit. Kesabaran karena kasih sayang tak terukur yang diberikan pada istrinya sebab ia dan anak-anaknya benar-benar merasakan kasih sayang dari istri dan ibu yang tidak pernah sedikitpun menyakiti hati mereka. Meski menderita sakit namun kata-kata dan sikap yang begitu lembut dan tidak pernah menjadi marah. Sampai kemudian terjadilah apa yang ditakutkan, serangan penyakit yang tak tertolong oleh dokter dan rumah sakit dengan peralatan modern sekalipun telah merenggut jiwa istrinya. Ia merasa shock dan terpukul atas kepergian sang istri. Berkali-kali jatuh pingsan, menjadi lemah dan tak berdaya setelah kepergiannya. Sebagai suami merasakan kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya dan tidak tahu harus berbuat apa.

Ia menatap anak-anaknya yang tumbuh besar begitu sedih dan menangisi kepergian ibu yang begitu menyayangi mereka namun mereka lebih terpukul melihat keadaan dirinya yang tidak lagi memperdulikan mereka, tidakk lagi mengurus apapun termasuk mengurus dirinya sendiri. Tiap hari ia lebih banyak duduk dan setiap kali memandangi poto-poto yang menempel didinding, air matanya mengalir deras. Buku-buku, benda kesayangan, tanaman dihalaman tetap disiraminya. Juga binatang peliharaan kesayangannya seolah mengingatkan lagi usapan tangan yang lembut, Ia tidak mau memindahkan semua benda atau apapun yang berkaitan dengan istrinya. Perasaan kehilangan telah membuatnya tidak lapar dan haus membuat tubuhnya menjadi lemah dan tak bergairah untuk bekerja. Dalam kesendirian dirinya bertanya-tanya, 'Bila Allah Maha Baik mengapa membiarkan kami kehilangan orang yang kami cintai? Mengapa kebahagiaan keluarga kami begitu singkat?

Ketika keadaan sudah sedemikian parah dan ia ditengah keterpurukannya, sampai kesempatan untuk bershodaqoh di Rumah Amalia berharap menjadi amal kebaikan untuk istri yang dicintainya. Rasa kehilangan orang yang dicintainya, menanggung beban yang berat. Akhirnya ia menemukan dirinya sendiri dan bisa mengatasi rasa perih akibat kehilangan orang yang dicintainya. Ia menyadari bahwa Allah telah menganugerahkan cinta dan kasih sayang pada dirinya, rasa cinta itulah yang menguatkan dirinya agar tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang ayah bagi anak-anaknya dan bagi sesama dengan aktifitas sosialnya. Kenangan indah akan orang yang dicintainya tetap disimpannya dan sebagai penyembuh bagi dirinya. Rasa perih, kesepian dan kesendirian perlahan-lahan telah mencair, ia memperoleh makna hidup yang membuatnya semakin mengerti makna kesetiaan dan setiap sehabis sholat senantiasa memanjatkan doa untuk istrinya yang telah tiada agar Allah menempatkan disurga yang terindah disisiNya.

Menjaga Hati Sepanjang Hari

Jangan pernah meremehkan suasana hati anda sebab kalau hati sedang dalam kondisi buruk, bisa merusak kesehatan bahkan bisa berakibat pada kematian, berdasarkan penelitian dari Dr. Ghanshyam Pandey dari University of Illinois, Chichago, belum lama ini kasus memburuknya kesehatan & mempercepat kematian ditengah masyarakat karena dipicu oleh suasana hati yang buruk. Kondisi memburuknya suasana hati disebabkan banyak faktor, diantaranya putus asa, patah semangat secara sekilas tidak berbahaya namun bisa berakibat fatal. Gangguan umum yang berkaitan dengan suasana hati yang memburuk dalam beberapa bentuk seperti gangguan tidur, gangguan pada kulit, gangguan pada perut, tekanan darah, pilek, migran, sakit kepala yang disertai dengan mual dan gangguan penglihatan, sejumlah penyakit tulang, ketidakseimbangan ginjal, kesulitan bernapas, alergi, serangan jantung dan membengkakan otak, tentu saja tidak semua jenis penyakit itu berkaitan dengan suasana hati namun secara alamiah telah dibuktikan bahwa penyebab gangguan kesehatan semacam itu lebih disebabkan faktor kejiwaan.

Putus asa, kekecewaan, depresi dan berbagai jenis penyakit yang menimpa banyak orang adalah suasana hati yang selalu diliputi oleh kekhawatiran akibat perasaan seperti cemas, takut, merasa tidak aman, ledakan emosional yang berlebihan dan berbagai tekanan yang merusak keseimbangan tubuh. Ketika seseorang mendapatkan tekanan atau beban diluar batas kesanggupan dirinya, tubuhnya bereaksi dan membangkitkan bunyi sirine sebagai tanda bahaya sehingga memicu reaksi biokimia didalam tubuh, kadar andrenalin meningkat, reaksi tubuh meninggi, gula, kolesterol dan asam lemak bergerak ke dalam aliran darah, tekanan darah menjadi meningkat dan denyut jantung berdetak kencang. Glukosa berjalan menuju otak, kadar kolesterol naik, dan semua ini membuat tubuh memburuk. Semua perubahan yang terjadi pada tubuh dari keadaan yang semula sehat ke kondisi sakit disebut sebagai penyimpangan citra tubuh atau 'Distortion of body image' adalah dampak dari suasana hati yang memburuk yang menyerang kondisi kesehatan tubuh. 

Maka disinilah pentingnya arti ketenteraman hati bukan hanya membuat nyaman namun juga membuat tubuh anda menjadi sehat. Ketenteraman hati anda hanya bisa anda dapatkan dengan mendekatkan diri kepada Allah, semakin dekat anda kepada Allah dengan selalu mengingatNya maka semakin mudah hati anda menjadi tenteram. 'Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.' (QS. Ar-Raad 28). 

Hancur HatiKu, Remuk PerasaanKu

aku sempat kesel,hampa dan amarah
sluruhnya ada di benakku
andai seketika hati yang tak terbalas
oleh cintamu.....

ku ingin benar melampiaskan
tapi kuhanyalah sendiri disini
ingin ku tunjukan pada siapa saja
yang ada bahwa hatiku kecewa

dan aku serasa di hianati
bukan oleh cinta tapi juga oleh seorang sahabat
terasa hancur hati ini
terasa tercabik-cabik

terasa panas dan hancur hati ini
setiap hari mendengar
dan melihat engkau berdua
mesra-mesraan dengan sahabat aku sendiri

aku lebih rela kalau harus
meninggalkan pekerjaanku
dari pada aku harus melihat
engkau berduaan dengan dia

rasanya hati ini ga kuat
kalau harus jalani ini semua
aku serasa sebagai manusia yang lemah
lemah tanpa cinta


Selembar Godong Waru

Selembar godong waru aq tulisi kata I Love You. tp syg wong tuane rak setuju, opo salahku? wahai calon mertuaku, aku trisno karo anakmu, opo aku kurang lucu? opo kedawan untu? opo gusiku metu? ha..ha...ojo ngguyu! yen ngguyu sing mrongoz malah untumu..!!

Makna Do'a

Jika suatu saat nanti kita berpisah, ku kan berdo'a pada yang illahi agar kita dipertemukan kembali disurga nanti.

Pesan Singkat

Telen paku
Pengumuman: kalo mau tidur jangan telentang, ya…Please…….pokoknya jangan ya?! Soalnya kemaren ada yang telen paku meninggal, apalagi yang telen tang…!!

Met malam
Walaupun tuyul jadi gondrong, sundel udah nggak bolong, gigi pocong makin kinclong, tapi ngucapin met malam boleh dong. ^_^

Gak lapo-lapo
Eh,  la po ga lapo-lapo tah? La lapo ga lapo-lapo? Lha enak-e lapo yo? Daripada nggak lapo-lapo enak-e lapo yu? Enak-e yo ga lapo-lapo. Lha trus lapo? Yo nggak lapo-lapo. Yowis, gak lapo-lapo…..

Dokter Jiwa
Jika ku seorang pelukis kau adalah lukisanku, jika ku seorang pengarang kau adalah ceritaku, jika ku seorang penyair kau adalah puisiku. Sayang aku adalah dokter jiwa jadi kau adalah pasienku…

Gak rame
Hidup tanpa cinta SIMILIKITE, hidup tanpa pulsa KERE, makan nggak pake sate nggak kenape-nape, Syurga tanpa Gue nggak OKE, neraka tanpa loe gak RAME.

Pengemis & Bulu Mata Rontok

Pengemis
Ku masih teringat pertama kali kita bertemu, kau berdiri disudut jalan, tersipu malu memandangku dengan penuh harapan, kau lambaikan tanganmu dan berkata: SAK IKHLASE MAWON, MAS………

Bulu Mata Rontok
Jika bulu matamu jatuh, berarti ada yang merindukanmu. Maka aku akan terus merindukan mu…supaya bulu matamu rontok semua.

JUDUL LAGU

Berita duka meninggalnya saudara kita Meggy Z yang diduga akibat SAKIT GIGI. Jenazah disemayamkan di GUBUG JAMBU dan TIDAK SEMUA LAKI_LAKI melayat. Padahalsetiap pelayat sudah disiapkan ANGGUR MERAH. Sementara pelayat yang hadir rata-rata orang yang TERMISKIN DI DUNIA, dengan baju BENANG BIRU, keluarga minta jenazah tidak dimandikan Karena TERLANJUR BASAH. Akhirnya yang melayat berkata: SUNGGUH TEGANYA-TEGANYA-TEGANYA…..

JAWABAN EMAK

Cerita:
Suatu hari ada anak kecil mandi sama emaknya. Waktu liat punya emaknya, di Tanya “itu apa?” Emaknya jawab: “huss…ini marmut!”
Giliran mandi sama bapaknya, si kecil tanya “itu apa?” jawab bapaknya “hus…ini wortel”
Malamnya si kecil tidur sama emak & bapaknya. Eh, dia teriak-teriak: Emak………. Bapak………… wortelnya dimakan marmut….!

PEMANASAN

“Setiap akhir pecan ingin pulang kantor, bapak selalu membelai, memeluk dan menciumku. Kenapa kita tidak ke hotel saja, Pak?” Tanya seorang sekretaris genit pada direkturnya disebuah ruangan kantor.
          “Lho! Aku kan cuma sekedar melakukan pemanasan saja denganmu, Sri!” sahut sang direktur serius. “aku ini orang sibuk, jadi kalo di rumah aku tinggal tempur saja dengan istriku tanpa pemanasan lagi.”

Berteladan dari kisah Aisyah Radhiyallahu Anha


Ibunya orang beriman, isteri nabi Muhammad sekaligus putri dari as-sidiq adalah sosok yang pantas diteladani oleh seluruh mu’minah di sepanjang zaman. Ia adalah wanita pemilik kemuliaan yang tak tertandingi Aisyah -lah manusia yang paling berilmu tentang al quran, karena kehidupannya yang selalu bersanding dengan pembawa risalah islam, dan beliau menyaksikan Al quran yang turun di rumah beliau. Paling berilmu, karena paham bagaimana wujud penjabaran Al quran dalam kehidupan sehari-hari, dipraktikkan dalam perkataan, perbuatan, budi pekerti, akhlaq dan adab oleh rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Beliau pula wanita yang paling berilmu tentang hadits, fikih, pengobatan, syair dan hikmah. Sehingga sangat wajar ketika abu bardah mengatakan : “apabila ada sebuah permasalahan yang tidak diketahui di zaman sahabat , maka kami bertanya kepada aisyah, dan kami memperoleh ilmu dari beliau”.
Seorang sahabat yang lain mengatakan “saya tidak mengetahui ada orang yang lebih berilmu tentang al quran, faraidh(ilmu waris) , halal dan haram, syair, sejarah dan nasab kecuali aisyah”.
Di kesempatan yang lain kita akan dapatkan bagaimana wujud konkrit tarbiyah di atas manhaj nabawi pada diri aisyah. Umar bin khatab ketika menjelang wafat , berkata kepada abdullah (anaknya). “Pergilah kepada Aisyah, sampaikan salamku padanya, dan mintakan ijin agar aku diperbolehkan dimakamkan di rumahnya bersama Rasulullah dan Abu Bakar. Maka Abdullah pun mendatangi aisyah dan menyampaikan pesan ayahnya. Aisyah mengatakan “baik dan ini adalah sebuah kemuliaan” dan melanjutkan dengan berkata“wahai anakku, sampaikan salamku kepada Umar , dan katakan padanya jangan tinggalkan umat Muhammad tanpa pimpinan, pilihlah khalifah bagi umat dan jangan tinggalkan umat dalam keadaan sia-sia setelahmu, karena aku takut terjadi fitnah atas umat ini.”
Wahai wanita mukminah, saksikanlah bagaimana keagungan perjalanan mereka yang ditarbiyah dalam rumah-tangga nabi. Perhatikan bagaimanakah nasehat dan pandangan aisyah untuk mengangkat khalifah setelah Umar, karena khawatir terjadinya fitnah. Seakan aisyah menyaksikan hal-hal yang akan berlangsung di masa mendatang, padahal tidaklah ia tahu tentang hal yang ghaib, namun ini adalah firasat seorang mukmin yang beriman kepada Allah dan RasulNya. Beliau tak hanya sebatas melihat tentang dekatnya kematian umar dan tentang masalah di mana Umar akan dimakamkan, namun beliau melihat bagaimana kehidupan umat Islam setelah Umar meninggal. Dari sini terlihat keluasan pandangan, jauhnya pemikiran ke depan dan sekaligus perhatian yang sangat besar tentang urusan umat Islam. Inilah yang semestinya diteladani oleh wanita mukminah di zaman ini.
Sosok seorang Aisyah rhadiyallahu anha, memberikan ibrah yang berharga bagi para mukminah. Kedalaman ilmu, kecerdasan dan perhatiannya terhadap umat adalah warisan yang berharga yang terus bisa diwarisi sampai hari ini. Terbukti dengan kedudukan beliau yang tercakup dalam tujuh orang di kalangan shabat yang banyak menghafal fatwa-fatwa dari para sahabat.
Panji Islam di sepanjang sejarah akan selalu tegak dengan para penyandangnya. Dan Aisyah adalah salah satu penegak panji Islam di awal terbitnya cahaya Islam. Sebuah bukti bahwa wanita pun memiliki peran yang sangat besar dalam memperjuangkan Islam. Tidak hanya untuk membuang waktu untuk berbagai pekerjaan yang sia-sia, sebagaimana yang dilakukan oleh mayoritas muslimah di zaman ini.
Panji Islam memang akan tetap tegak dengan para pejuangnya sepanjang masa. Namun apakah kita para wanita mukminah menjadi bagian dari penyandang dan penegak risalah atau tidak, maka jawabnya ada pada diri kita.

Perempuan mulia istri Rasulullah Muhammad Saw


Perempuan mulia istri Rasulullah Muhammad Saw, Khadijah, menjadi pendorong, penyokong utama di masa-masa awal dakwah Islam. Kisah Muhammad dan Khadijah sebagai sepasang suami-istri istimewa menjadi dasar terbitnya buku yang inspiratif ini,Khadijah The True Love Story of Muhammad.

Cerita tentang kisah hidup mereka dimulai dengan latar belakang kondisi masing-masing, Muhammad sebagai ‘anak angkat’ Abi Thalib pamannya sedangkan Khadijah adalah seorang janda yang mempunyai kerajaan bisnis besar. Singkat kata, Khadijah mencari orang yang bisa dipercaya untuk menjalankan misi dagangnya, hingga akhirnya diputuskanlah Muhammad, orang terpercaya (Al-Amin) dimana Khadijah sudah memberi perhatian khusus kepadanya.
Misi dagang berhasil dan pembantu yang disertakan dengan Muhammad menceritakan kepada Khadijah tentang kebaikan karakter Muhammad yang semakin membuat Khadijah mantap untuk menjadikan Muhammad sebagai pendamping hidup. Maka diutuslah pembantu Khadijah untuk bertanya kepada Muhammad tentang rencana Khadijah tersebut.
Muhammad tahu diri, dibandingkan Khadijah yang terpandang sebagai perempuan saudagar, Beliau bukan apa-apa. Tidak ada terpikir dalam diri Muhammad untuk menikah dengan Khadijah karena Muhammad tidak mempunyai banyak hal untuk dijadikan sebagai mahar. Namun secara prinsip, Muhammad tidak menolak kemungkinan tersebut karena Khadijah adalah perempuan mulia yang bisa menjaga dirinya, dermawan dan teguh memegang moral agama Ibrahim.
Dan diundanglah Muhammad untuk datang ke rumahnya. Akhirnya, Khadijah sendiri yang menyatakan keinginan untuk meminang Muhammad sebagai suaminya. Muhammad menerima, maka menikahlah keduanya dalam usia Muhammad 25 tahun dan Khadijah 40 tahun.
Hari-hari kehidupan Khadijah-Muhammad pun berjalan. Muhammad sebagai kepala rumah tangga sekaligus pemimpin bisnis, Khadijah sebagai istri yang mendukung suaminya. Dan lahirlah putri-putri Rasulullah (Allah mentakdirkan Muhammad tidak mempunyai putra yang berumur panjang).
Selain tentang kehiidupan keluarga Muhammad-Khadijah, buku ini lebih banyak berbicara tentang sirah (sejarah) kerasulan Muhammad mirip halnya buku sirah lainnya. Hal ini tentu tak lepas karena kehidupan keluarga selalu menyertai kisah kenabian, usai diangkatnya Muhammad sebagai Rasul di usia 40 tahun.
Sedikit tentang keislaman sahabat, perjuangan dakwah Islam, hingga masa hijrah. Sehingga pembaca pun akan diberikan penjelasan cukup tentang kisah dakwah Rasulullah Muhammad Saw sendiri. Namun tetap, pembahasan selalu dikaitkan dengan peran keluarga (Khadijah) dalam mendukung dakwah Muhammad.
Buku ini diakhiri dengan keistimewaaan-keistimewaan Khadijah, dimana Allah sampai memberikan salam khusus kepadanya yang disampaikan kepada Muhammad melalui Jibril. Kepada Aisyah (Istri yang paling disayangi Rasul sepeninggal Khadijah) Muhammad mengatakan bahwa Khadijah tiada tergantikan, sehingga sering membuat Aisyah cemburu. Khadijah, dengan kelembutan hati, kesabaran, karakter mengayomi telah menyokong, mendampingi Muhammad di masa-masa awal Islam. Tidak hanya sebagai istri dan partner, Khadijah juga memberikan kasih sayang Ibu mengingat Muhammad sudah yatim piatu sejak umur 6 tahun.
Jika kisah cinta Muhammad-Khadijah bagaikan ‘kisah ideal’, maka di bagian paling akhir juga disertakan sekelumit kisah Ali bin Abi Thalib dan Fathimah bin Muhammad yang ‘lebih membumi’. Keduanya dipersatukan dan sangat dicintai Rasul. Ada kemuliaan, namun ada juga kesahajaan. Ada kesejatian, tapi juga ada kecemburuan. Dari Ali-Fathimah, Muhammad mendapatkan 2 cucu yang sangat dicintai beliau, Hasan dan Husain.
Membaca buku ini, akan banyak hal ‘manusiawi’ kehidupan yang menyertai perjuangan awal dakwah Islam. Semua yang dibahas dalam buku ini tentu sangat berbeda dengan kondisi zaman sekarang. Namun pesan kehidupannya selalu sama, karena manusia kapan dan dimanapun mempunyai akal dan perasaan. Dengan pesan inilah, Muslim zaman sekarang harus berusaha mengejawantahkannya. Dengan contoh yang paling baik, semoga juga dihasilkan keluarga yang baik di zaman ini.
Hal yang ‘cukup unik’, sampul buku ini tertulis label ‘100% untuk wanita’. Namun tentu tak ada salah jika dibaca oleh para laki-laki. Karena dalam keluarga, bukankah keduanya harus saling mendukung? Karena di balik suami yang hebat, selalu ada perempuan hebat di belakangnya. Pun sebaliknya. Selamat membaca, belajar dari kehidupan cinta Khadijah, Muhammad, keluarga, dan sahabat-sahabatnya.

Perjalanan Hidup


Dalam suatu perjalanan hidup, cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan. Ada kalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyingkap segala rahasia kehidupan.
Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita. Setiap hembusan nafas, detik jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan.




Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain. Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam menentukan sikapnya. Ada yang berjuang untuk melaluinya dengan membunuh waktu. Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang dia ada.
Apa rahsia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.
Jean-Francois Champollion dicatat dalam sejarah dunia sebagai orang pertama yang berhasil membaca huruf Mesir kuno yang telah dilupakan ribuan tahun. Ternyata kemampuannya ini didukung oleh pengetahuan bahasa yang telah dikembangkannya sejak kecil ketika berusia 11 tahun, Champollion telah menguasai bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani. Dua tahun kemudian ia juga mempelajari bahasa Arab, Syria, Chaldea, dan Koptik.
Di tahun 1822, pada usia 32 tahun, Champollion selesai menterjemahkan batu Rosetta yang menjadi kunci pembacaan naskah Hieroglif Mesir kuno.
Hidup ini merupakan proses pembelajaran menuju lebih baik dan memahami akan cinta yang Allah SWT berikan buat manusia di dunia ini.
Note : 
Rahasia terbesar dalam hidup: Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.

Komentar