"WELCOME"


Saya ucapkan terimakasih kepada para pembaca yang telah melihat sejenak, dan membuka bLog ini serta membaca setiap entri-entrinya, walaupun masih banyak sesuatu yang lebih berharga yang dapat anda lakukan setiap detiknya. Alhamdulillah jika ada beberapa motivasi dan manfaat yang dapat diambil dari saripati bLog ini, atau sekedar membuat anda terhibur dan sedikit tertawa, maka hal itu adalah sebuah kebanggaan dan penghargaan besar untuk diri saya. Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan bLog saya ini, maka atas hal itu saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada para pembaca, karena saya juga manusia biasa, yang kadang bahagia dan tersenyum bila kebaikan memihak saya, kadang juga marah dan berontak bila ada sesuatu yang berlawanan dengan hati saya, mudah-mudahan kedewasaan dan sifat baik selalu menyelimuti hati dan pikiran kita semua. Amiin!!


Puisi Suami Yang Minta Ijin Poligami


Istriku,......
jika engkau bumi, akulah matahari
aku menyinari kamu
kamu mengharapkan aku
ingatlah bahtera yg kita kayuh,
begitu penuh riak gelombang
aku tetap menyinari bumi,
hingga kadang bumi pun silau
lantas aku ingat satu hal
bahwa Tuhan mencipta bukan hanya bumi,
ada planet lain yg juga mengharap aku sinari

Jadi..
relakanlah aku menyinari planet lain,
menebar sinarku ...
menyampaikan faedah adanya aku,
karna sudah kodrati dan Tuhan pun tak marah...


Balasan Puisi sang istri ...

Suamiku, ......
bila kau memang mentari, sang surya penebar cahaya
aku rela kau berikan sinarmu kepada segala planet yg pernah TUHAN
ciptakan karna mereka juga seperti aku butuh penyinaran dan akupun juga
tak akan merasa kurang dengan pencahayaanmu

AKAN TETAPIIIIIIII..
bila kau hanya sejengkal lilin yg berkekuatan 5 watt,
jangan bermimpi menyinari planet lain!!!

karna kamar kita yg kecil pun belum sanggup kau terangi
bercerminlah pd kaca di sudut kamar kita, di tengah remang-remang
pencahayaanmu yg telah aku mengerti utk tetap menguak mata
coba liat siapa dirimu...
MENTARI atau lilin ?

PLiiiiiiiiiS Dech...!!!

Perjuangan Ibu yang Melahirkan, Dibayar dengan Nyawa


Ibu-ibu yang luar biasa seperti berita di bawah ini mungkin balasannya adalah surga. Demi mengandung anak, ia rela kehilangan nyawanya sendiri. Hiks..jadi teringat istri saya, ketika dia mengandung anak kami yang bungsu, dia sering menjerit-jerit karena merasa kesakitan yang amat sangat disebabkan si bungsu di dalam rahim sering menendang dan bergerak-gerak yang menimbulkan sakit luar biasa.

Dulu saya juga punya teman dan tetangga yang para istrinya meninggal pas melahirkan. Anak yang dilahirkan selamat, tetapi ibunya dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Insya Allah mereka, para ibu yang meninggal ketika melahirkan itu, adalah mujahid yang balasannya adalah surga.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda ketika ditanya oleh seorang sahabat siapa orang yang harus kita hormati, Nabi menjawab: ibumu. Ditanya lagi: siapa lagi sesudah itu? Nabi menjawab: ibumu. Ditanya lagi: siapa lagi sesudah itu: ibumu. Ditanya lagi sesudah itu: siapa lagi? Bapakmu. Jadi, perbandingan ibu dan ayah adalah 3 banding 1. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak hanya sepanjang penggalan.

Langit Cinta


Birunya langit cinta begitu di menara jiwa, bagai surga di dalam dunia, menaungi derasnya rindu tuk segera bersama. Jika pintu hatimu terbuka menyambut cinta, satu mimpi terhapuslah di dalam hidupku. Jika engkau temani diriku merajut cinta, ingin aku ungkapkan segala rasa di hati. Bicara tentang kita, tentang cinta. Bercanda dan tertawa berdua tuk slamanya. Menjalani kisah cinta oh bahagia. Bercanda dan tertawa berdua untuk selamanya, melukis dan mewarna oh indahnya langit cinta berwarna biru.

Komentar